Namun pernahkah anda berpikir bagaimana harus hidup sehari-hari di stasiun ruang angkasa? Bagaimana cara astronot memenuhi kebutuhan utama makhluk hidup yaitu makan? Lubang Hitam akan memberi gambarannya.
Hidup di orbit berarti organ-organ pencernaan yang ada di perut anda tidak tertarik ke arah kaki. Organ perut akan terasa melayang di rongga perut. Jika anda pernah menaiki roller coaster ada saat dimana kendaraan meluncur secara jatuh bebas dari ketinggian dan anda merasakan perut anda “terangkat” maka perasaan yang sama akan anda alami selama di orbit. Bayangkan anda harus mencerna makanan dalam kondisi demikian.
Tetapi tidak usah khawatir, latihan berbulan-bulan di laboratorium khusus yang mensimulasikan kondisi mikrogravitasi akan membuat diri anda terbiasa.
Stasiun ruang angkasa berada di orbit rendah, kira-kira 300 hingga 400 km dari permukaan Bumi. Namun barang-barang yang bisa anda angkut ke orbit sangat terbatas, termasuk bahan makanan. Jadi jangan berharap membawa makanan terbaik dari Bumi untuk anda nikmati di orbit.
Bahan makanan yang dibawa ke orbit adalah bahan makanan yang telah diperhitungkan kandungan nutrisi, cara pengepakan, kemudahan mengolah, dan cara memakan. Kandungan nutrisi makanan stasiun ruang angkasa memiliki kandungan nutrisi yang sebanding dengan kebutuhan manusia di permukaan Bumi. Bahan makanan dibungkus sehingga tidak memakan banyak ruangan dan tidak berantakan ketika akan diambil. Bahan-bahan ini harus mudah diolah menjadi makanan yang, ehm.., lezat dan mudah untuk dimasukkan ke mulut.
Untuk menjaga makanan dapat bertahan lama, kandungan air di dalam makanan harus ditekan sekecil mungkin. Makanan yang dibawa ke luar angkasa harus dikeringkan. Makanan akan ditambahkan dengan air ketika akan dimakan.
Hidangan biasa seperti ayam panggang, tomat, terong, daging dengan saus barbekyu dibungkus plastik. Makanan ini baru akan dihangatkan ketika akan dimakan. Untuk memakannya digunakan peralatan makanan biasa seperti yang kita temui di meja makan.
Sebagai makanan ringan astronot diberikan kacang-kacangan, wafer coklat, dan permen M&M. Makanan ringan disimpan dalam kantong plastik fleksibel dimakan langsung tanpa perlu diolah terlebih dahulu.
Di orbit kita tidak bisa menuangkan cairan ke dalam gelas. Cairan harus disemprotkan secara perlahan ke dalam wadah. Jika tidak hati-hati, cairan ini akan pecah menjadi banyak bulir-bulir air yang melayang jika hal ini terjadi maka cairan harus diserap menggunakan kain. Menuangkan cairan ke dalam gelas tidak dilakukan di orbit. Sebagai penggantinya digunakan kemasan tertutup dilengkapi dengan sedotan.
Makanan yang harus dicampur air dikemas dalam kemasan yang disebut spoonbowl. Kemasan ini berupa plastik transparan yang memiliki dua lubang. Lubang pertama berukuran besar, tempat memasukkan air. Lubang kedua berada di sisi lain yang mirip sedotan berfungsi untuk mengalirkan makanan ke mulut. Makanan yang telah dicampur dengan air harus dihancurkan hingga merata sehingga kemudian bisa disedot melalui mulut.
Pola makan astronot telah diatur sebelum keberangkatan. Sehari setidaknya terdapat 3 hidangan yang bisa disantap dan ekstra makanan ringan. Waktu makan disesuaikan dengan jam biologis manusia di Bumi walaupun Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) hanya butuh waktu 91 menit untuk mengelilingi Bumi.
Jika anda memang tertarik menjadi astronot, tidak ada salahnya berlatih membuat menu cookies mentega di bawah. Selamat mencoba.
Cookies Mentega Skylab
Bahan- 6 sendok makan mentega
- 4 sendok makan gula
- 1 1/4 sendok teh vanila
- 1 cangkir tepung
- Kocok mentega dan gula menjadi adonan menggunakan mixer.
- Campurkan bahan-bahan lainnya secara perlahan ke dalam adonan sambil terus dikocok.
- Setelah tercampur rata, bentuk adonan menjadi bola-bola kecil berdiameter 2 cm. Letakkan di atas loyang lalu tekan hingga penyet.
- Panggang selama 15 menit pada temperatur 150° Celcius.
- Dinginkan lalu hidangkan.
0 Response to "Makan Ala Astronot"
Posting Komentar